Sekedar membuat perbandingan harga buku di Indonesia dengan harga buku di Singapura. Baru-baru ini saya jalan ke Singapura dan melihat buku-buku desain dan fotografi. Saya beri contoh sebuah buku yang diberi harga SGD 100 (Rp 650.000,-). Untuk sebuah buku desain bagi saya harga tersebut cukup mahal, tetapi bagi desainer yang tinggal di Singapura harga buku tersebut hanya 5% dari gaji yang mereka dapatkan (SGD 2.000). Lain halnya bagi para desainer grafis di Indonesia yang dengan gaji bulanan untuk standar Surabaya-Bali, harga buku tersebut adalah 50% dari gaji mereka, dan bagi para desainer grafis di Jakarta berkisar 25% dari gaji mereka.
Akibat apa yang bisa timbul dari hal sepele ini? Dan apa solusinya?
Akibatnya adalah tentu saja para desainer grafis di Indonesia akan enggan untuk membeli buku mahal tersebut karena apabila mereka membelinya maka uang makan akan lenyap, kemungkinan mereka lebih memilih buku-buku bajakan yang dijual murah di internet, dan akibat terburuk adalah kemajuan desain grafis di Indonesia tidak akan berkembang.
Solusi yang sangat mustahil adalah pemerintah dapat membuat kebijakan menurunkan harga buku-buku import tersebut menjadi sangat amat terjangkau. Melihat buku-buku desain grafis yang sangat menggoda tetapi apa daya harga selangit. Terpaksa mencari referensi dan pembelajaran dari berbagai sumber lain, termasuk internet... buku oh buku...
0 comments:
Post a Comment